Mengatur Jumlah Ejakulasi

“Seorang pria dapat memperoleh kesehatan dan mencapai umur panjang jika ia mempraktekkan ejakulasi dua kali selama sebulan atau 24 kali selama setahun. Jika pada saat yang sama ia melakukan pengaturan diet dan latihan yang baik, ia akan menjalani kehidupan dengan sehat dan berumur panjang,” kata ahli Tao dr Sun Ssu-mo.

Seperti dikatakan dr Sun, diet, latihan dan disiplin seksual merupakan tiga pilar ajaran kesehatan dan resep panjang umur Tao. Prinsip ini dapat diterapkan pada pria atau wanita. Meski begitu, praktek keselarasan yin dan yang lebih ditekankah harus pada pria.

Bagian ini khusus untuk pria, meski wanita pun dapat untuk terus mempelajarinya, demi memahami kebutuhan pria, agar tercipta komunikasi seksual yang baik.

Kedokteran Barat mengatakan, sperma yang dikeluarkan oleh pria akan terisi kembali segera setelah ejakulasi dan bahwa kemampuan pria untuk memproduksi sperma sangat tidak terbatas. Ingat, ini benar-benar generalisasi yang sungguh-sungguh menyesatkan.

Jika Anda membandingkan ini dengan proses donor darah, akan tampak ketidakbenarannya. Benar, rasa lemah setelah menyumbangkan sejumlah darah akan sembuh satu atau dua hari, dengan pemberian gizi yang baik. Tapi, dokter akan menyarangkan Anda untuk tak lagi menyumbangkan darah dalam waktu dekat, agar tak terjadi kelelahan kronis, menurunnya daya tahan tubuh dan sistem sirkulasi. Nah, menurut para ahli kesehatan Cina, hal yang sama pun berlaku untuk mani. Bahkan, hilangnya mani jauh lebih banyak efeknya dan lebih sulit digantikan dibanding kehilangan darah. Tubuh harus mendapat cairan dan energi untuk menyumpai mani dan mengembalikan hormon pria setelah ejakulasi.

Jika jumlah ejakulasi melebihi kemampuan tubuh untuk mengisi mani, pria akan mengalami kelelahan yang kronis, penurunan daya tahan, dan lekas marah. Yang lebih parah, pria akan kehilangan minat untuk berhubungan seksual dalam waktu yang singkat. Ini akan lebih menyengsarakan.

Ingat, wanitalah yang potensi seksualnya tidak habis, bukan pria. Meski demikian, hidup selibat juga bukan penyelesaian, yang utama adalah mengatur jumlah ejakulasi.

Pria yang mengalami sekali atau lebih ejakulasi setiap hari, pada akhirnya akan mengalami “hilang ingatan” karena 20% mani terdiri atas cairan cerebrospinal, yang akan menyebabkan gejala seperti kepikunan prematur, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, depresi kronis, hilangnya dorongan seksual dan ratusan gejala lain. Fakta lain menunjukkan, setiap ejakulasi, pria akan kehilangan sejumlah zat seng, dengan gejala kehilangan kemampuan mengingat, dan melemahkan kekuatan tulang belakang.

Bagian berikutnya akan lebih detil menjelaskan teknik menahan ejakulasi.
(Aulia AM/berbagai sumber)

Tinggalkan komentar